Dolar AS/JPY menembus level 140 untuk pertama kalinya sejak tahun 1998. Pelemahan yen ini dipicu oleh ekspektasi pasar bahwa The Fed akan terus menaikkan suku bunga untuk melawan inflasi, sedangkan BOJ tetap berkomitmen pada kebijakan moneter longgarnya untuk mendukung pemulihan ekonomi.
Faktor-faktor yang mendorong pelemahan yen:
Kekhawatiran intervensi BOJ:
Pelemahan yen yang tajam memicu kekhawatiran bahwa BOJ akan melakukan intervensi di pasar valuta asing secara lebih besar. Intervensi BOJ dapat berdampak pada pasar keuangan global dan meningkatkan volatilitas.
Analisis:
Analis memperkirakan bahwa yen akan terus melemah terhadap USD dalam waktu dekat. The Fed diperkirakan akan terus menaikkan suku bunga, sedangkan BOJ kemungkinan akan mempertahankan kebijakan moneter longgarnya.
Dampak:
Pelemahan yen dapat memberikan dampak positif bagi eksportir Jepang, namun dapat memberikan dampak negatif bagi importir dan perusahaan yang memiliki utang dalam USD.
Harga emas dunia dalam sepekan mengalami kenaikan
kenaikan suku bunga acuan ini dilakukan untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dan tingkat inflasi di tengah ketidakpastian ekonomi global.
Rupiah menguat tajam terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan di tengah kembali masuknya investor asing ke pasar keuangan domestik.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menerbitkan aturan baru untuk melindungi investor saham, yaitu Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 23/POJK.04/2023 tentang Perlindungan Investor Dalam Transaksi Efek Bersifat Ekuitas.
oadmap ini merupakan komitmen OJK untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia
beberapa data statistik terkait dominasi investor ritel
Reksadana adalah sebuah wadah yang dikelola oleh manajer investasi profesional untuk menghimpun dana dari investor dan kemudian diinvestasikan ke berbagai instrumen keuangan
Beberapa Sektor yang Potensial di Tengah Ketidakpastian
Pelemahan yen ini dipicu oleh ekspektasi pasar bahwa The Fed akan terus menaikkan suku bunga untuk melawan inflasi
Dolar AS (USD) bak raksasa yang kokoh berdiri di tengah badai kekhawatiran investor